bisnis online

Friday, April 12, 2013

Memulai dengan Mensortir (Tentang Sampah lagi)

Saya sempat kagum dengan pemisahan tempat sampah dua warna di Lingkungan Wonokarto Wonogiri. Saya yakin program serupa juga sudah digalakkan di seluruh kawasan Wonogiri - khususnya di kota-kota kecamatan. Artinya, waste management sudah berada di 'jalan yang lurus'. :)

Tetapi, harusnya tidak berhenti di sortir sampah saja. Langkah berikutnya adalah, memastikan armada pengangkut 'memperlakukan' sampah yang sudah dipilah tersebut sesuai dengan tujuan akhirnya. Sampah basah di perlakukan sebagaimana sampah basah, dan begitu juga sampah kering. Jika ternyata setelah dipilah, kedua jenis sampah hanya di masukkan gerobak yang sama. Terus apa untungnya sampah dipilah?

Jika ternyata memang sampah nantinya di tangani dengan sama saja antara sampah basah dan kering, mungkin waktunya mengarahkan pengelolaan sampah ke arah program daur ulang. Jadi, sebagai pengganti pemilahan sampah "organik" dan 'anorganik', yang bisa dilakukan adalah merubahnya menjadi 'sampah' dan 'daur ulang'. Untuk tahap awal, hanya barang yang bisa di kelola daur ulang nya saja yang dimasukkan ke dalam tong 'daur ulang'. Seperti botol plastik, casing TV / komputer / monitor, kantong plastik (betul kresek sudah bisa di daur ulang), kertas, karton, kardus, botol, botol kaca. Selain itu, dimasukkan ke tong 'sampah'. (Daftar item recycle-able ini pun bisa berkurang jika masih belum mampu mengelola. Apalagi saya kira penanganan akan dilakukan manual secara manual). Ke depan kita boleh bermimpi akan menggunakan mobil sampah yang lebih canggih yang mengambil tong sampah dengan lengan robot - misalnya. tetapi, selagi di Wonogiri tenaga kerja masih berlimpah, kenapa tidak dimanfaatkan untuk membuka lapangan kerja? Selain itu, perlu diingat juga jalan-jalan kita relatif sempit dan tidak tertata. Jadi mobil sampah semacam ini akan kurang efektif.


Pada tahap sortir, mungkin ada baiknya untuk di kenalkan penggunaan tempat sampah beroda dengan identifikasi warna untuk masing-masing jenis sampah. Misalnya pada gambar di bawah, tong dengan tutup hijau untuk sampah basah dan non-recycleable, tutup kuning untuk recycleable, sedang tutup merah (untuk apa ya???? he he..contohnya kebanyakan). Keuntungan menggunakan tong beroda adalah mudah untuk di keluar-masukkan ke halaman. Tempat sampah tidak harus berada di luar pagar, dengan alasan keamanan (mungkin nggak di Wonogiri tempat sampah semacam ini hilang?) karena mencegah kehilangan, juga keamanan supaya tidak menimbulkan kecelakaan karena tertabrak pengendara sepeda motor - misalnya.



Tetapi dengan kondisi sosial di Wonogiri saat ini, saya kira pengelolaan sampah dengan petugas mengambil ke rumah-rumah hanya sesuai untuk sampah basah saja. Dengan keberadaan pasukan pemulung yang mengorek tempat sampah untuk mengambil recycleable items, saya kira metode yang efektif untuk pengumpulan sampah daur ulang adalah tetap dengan menggalakkan bank sampah. Karena selain jangan sampai timbul konlfik dengan pemulung dan pengepul sampah, tugas bank sampah yang ada di tingkat RW atau kelurahan adalah mengepul sampah daur ulang, pencatatan dan memastikan sampah sudah di sortir dan dalam kondisi bersih. Baru petugas dari Pemkab mengambil ke lokasi bank sampah secara peiodik dalam kondisi sampah daur ulang sudah siap diproses.

Melbourne - 12/04/2013
Kredit foto-foto dari internet. Di Jakarta sudah ada yang memproduksi tempat sampah beroda dari fiber. Truck sampah berlengan robot semacam foto ini sudah di gunakan di Melbourne.

No comments: