bisnis online

Sunday, June 16, 2013

Meraih Kesejahteraan Bersama dengan peningkatan Optimalisasi Supply Chain

Dalam beberapa post saya di blog ini, microfinance sebagai alternatif menembus tembok permodalan bagi pengusaha 'extremely micro' (saking kecilnya). Terutama dari keluarga yang tidak beruntung baik dalam akses ke bank, maupun kepemilikan aset. Selain memberikan kesempatan berkembang bagi pengusaha yang tidak 'bankable' karena tidak adanya aset sebagai jaminan, ada potensi untuk menggunakan konsep microfinance sebagai katalisator mengangkat kesejahteraan masyarakat dalam skala yang lebih luas. Bagaimana caranya?
Dalam setiap usaha yang dikembangkan dengan konsep microfinance, selalu ada dua relasi yang mnenyertai supplier dan buyer. Dalam hal ini, klien microfinance kita sebagai produsen berada di tengah-tengah, di antara keduanya. Memperluas jangkauan management microfinance ke depan (ke supplier) dan ke belakang (ke arah buyer) akan membawa efek berlipat yang di dorong dengan pembiayaan microfinance. Kembali, saya berikan contoh kongkret dari konsep ini.
Contoh kasus (kalkulasi angka hanya sebagai ilustrasi saja, bukan dari data riil):
Katakan pak Fulan yang seorang pedagang tapai singkong menjadi klien microfinance kita. Sehari-hari pak Fulan mengolah tapai dari singkong yang dipanen sendiri atau dibelinya dari petani singkong. Dimana, dari 20 kg singkong, pak Fulan bisa menghasilkan 12 - 16 kg tapai singkong setelah 3 hari diolah. (Tapai singkong memerlukan dikupas, direbus, peragian, dan pemeraman).
Dua pihak yang berhubungan langsung dengan usaha pak Fulan adalah petani singkong (atau pedagang singkong) dari siapa pak Fulan memperoleh bahan bakunya (selain dari kebun sendiri), dan pembeli tapai buatan pak Fulan. Yang secara hubungan bisa digambarkan seperti berikut:

SUPPLIER --> Fulan --> BUYER

Jika terjadi perubahan pada usaha pak Fulan, maka kedua pihak tersebut akan terkena imbasnya, baik berupa imbas peningkatan atau penurunan. Katakan jika pak Fulan bisa menambah produksi dengan pembelian bahan baku hingga 30 kg, maka Supplier akan secara langsung meningkat omset penjualan singkongnya. Begitu juga bagi pihak buyer. Si buyer akan memiliki kesempatan untuk membeli tapai lebih banyak lagi. Efek berantai serupa akan terjadi jika ternyata pak Fulan sakit - dan tidak bisa memproduksi tapai. Supplier kehilangan omset, Buyer kehilangan pasokan.

Kendala dari peminjaman modal bagi pengusaha kecil bukan hanya besaran pinjaman modal yang bisa diperoleh oleh setiap pengusaha super mikro. Tetapi termasuk juga minimnya pengetahuan si pengusaha dalam manajemen usahanya. Diantaranya kurangnya kemampuan dan pengetahuan untuk menjamin semua pinjaman digunakan untuk keperluan usaha, dan pengelolaan pasokan bahan baku. Seringkali, pengusaha super mikro membutuhkan dana untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga pinjaman yang sedianya untuk pengembangan usaha terpakai untuk - membeli beras - misalnya. Yang mengakibatkan, bukan saja usahanya akan terpengaruh secara kapasitas dan omset, tetapi juga terhadap kemampuan mengembalikan pinjaman.

Lalu bagaimana strategi microfinance akan menjamin kelancaran usaha pak Fulan?
Di sini, konsultan akan melakukan peranan penting terkait dengan pengelolaan bisnis pak Fulan dan sekaligus  menerobos ke dalam jalur supply chain nya. Ke dalam bisnis pak Fulan, konsultan akan membimbing penyusunan pembukuan sederhana. Berupa pencatatan transaksi pembelian, penjualan, dengan tujuan agar kalkulasi laba rugi bisa ditampilkan sebagai dasar kalkulasi bagi hasil. Tentunya semua di upayakan secara sesederhana mungkin.
Kepada pemasok, konsultan berusaha memastikan pemenuhan kewajiban pembayaran order bahan baku. Dengan cara memberikan pembayaran order bahan baku secara langsung kepada pemasok. (Bukan diberikan kepada Pak Fulan). Dalam hal ini, konsultan senantiasa melakukan bargaining dalam upaya memperoleh harga pasokan seekonomis mungkin. Harga pasokan ini dari waktu ke waktu terus dievaluasi.
Nilai nominal pembayaran kepada pemasok ini lah yang akan dijadikan dasar perhitungan pinjaman oleh Pak Fulan. Sehingga terlihat bahwa, strategi menjamin kelancaran pembayaran kepada pemasok, akan membantu pak Fulan menjaga likuiditas pembayaran pinjamannya.


No comments: